Saturday, February 2, 2008

menatap kematian

ketika mata ini tertutup,dalam sekejap aku terduduk bersama keluargaku berkumpul diruang makan.semua terdiam tanpa suara.
tersirat kesedihan di wajah mereka.

diatas meja tergeletak sebuah album foto berwarna hitam.dan saat kubuka,di halaman pertama hanya ada kertas foto hitam tanpa ada gambar apapun didalamnya.
tiba-tiba dalam sekejap kulihat sebentuk putih menatap tajam kepadaku lewat jendela.
dia adalah lambang kematian.
sebentuk dari akhir hidup seseorang.

aku tersentak.
terkaget dan berteriak sekencang-kencangnya.
tapi tak ada yang mendengar.
mereka hanya terdiam dengan wajah sedih.

dan tatapan itu sungguh mengerikan.
benar-benar sungguh mengerikan.

akupun berlari menuju kamarku.
saat kubuka kamarku ternyata kamar itu telah kosong.
dan akupun meringkuk disisi kamar.

aku ketakutan.sangat sangat takut.
dan album foto itupun berada disisiku lagi.
akupun membukanya kembali,dan kini bukan hanya halaman hitam tetapi mulai membayang sebuah sesosok putih didalam foto tersebut.
aku berteriak histeris.
aku sangat ketakutan.
betul-betul takut.
aku berlari menuju luar.
tetapi pintu luar terkunci.

tunggu...
ada banyak orang diluar sana.berlalu lalang di depan rumahku.
akupun berteriak meminta tolong kepada mereka.
aneh.
sebegitu banyak dari mereka tak ada satupun yang mendengarkan permintaan tolong dariku.

dan kini rumahku menjadi kosong.hanya sebuah ruangan-ruangan kosong.
dan aku melihat album hitam itu kembali.dengan halaman terbuka.
dengan sebuah sosok putih didalamnya.
aku terperangkap disini.
tak ada jalan keluar.tak ada yang mendengar.
saat kupejam mata.
aku memohon doa kepada-Nya.

dan seketika akupun tersadar.
dengan mata terbuka lebar.menatap langit-langit kamar di subuh gelap pukul 5 pagi.

(penulis percaya seperti itulah alam kubur nanti)

No comments: