Monday, July 21, 2008

satu detik kesenangan

Dibalik mobil kijang tua seorang pria menyetir pulang dari kantornya.wajahnya muram dan penuh kerutan.dia adalah seorang sales di sebuah perusahaan asuransi. Sebuah pekerjaan pas-pasan untuk hidup di jakarta. Sebuah pekerjaan yang membutuhkan senyuman setiap hari. Senyuman yang harus dipasang saat ia marah maupun sedih. Senyuman palsu yang memuakkan.

umurnya kini hampir 35. Dia memiliki seorang istri.seorang istri yang sudah dinikahinya 15 tahun yang lalu. Istri yang dulu pertama kali bertemu di sebuah klub malam. Istri yang dulu selalu mabuk mabukan bersamanya. Istri yang dulu sering membelai dan menyatakan sayang kepadanya.Istri yang dulu sering bermalam dalam kamar kostnya. Istri yang dulu hamil diluar nikah. Istri yang dulu dinikahinya karena paksaan orang tuanya.Istrinya yang setelah dinikahinya mengalami keguguran. Istri yang kini jarang mengatakan sayang kepadanya. Istri yang mulai sering marah. Istri yang kini selalu memaki memaki dan memaki. Istri yang kini pisah ranjang dengannya.Istri yang kini selalu pulang malam karena berselingkuh dengan seorang direktur perusahaan.

Pria itu menyalakan sebatang rokok miliknya. Dia menghabiskan 2 bungkus rokok setiap harinya. Dia menghabiskan 14 bungkus rokok dalam seminggu. Dia menghabiskan 56 bungkus rokok dalam sebulan. Dia menghabiskan 784 bungkus rokok dalam setahun. Dia menghabiskan 13328 bungkus rokok selama hidupnya saat dia memutuskan untuk menghisap rokok saat dia berumur 17 tahun.

Tatapannya kini kosong sambil menyalakan rokoknya. Bertahun-tahun dia tidak pernah merasakan kesenangan. Dia tidak pernah lagi ingat apa itu kesenangan. semua terasa semu dan palsu.

Tapi malam itu untuk satu detik dia diingatkan.

dia diingatkan apa itu kesenangan.

Dahulu suatu malam dia menyalakan televisinya. Dan dia menonton sebuah tayangan tentang tempat tempat eksotis di dunia. Dia melihat sebuah kota kecil berbangunan mediterania, Dengan padang stepa dan laut yang indah. Kota itu disebut sebagai andaluce atau andalusia. Dan dia langsung membayangkan tinggal di dalamnya.begitu bahagianya dia saat membayangkan hal itu.

kemudian dia berpikir,bagaimana jika dia pergi sekarang?

Sesampai dirumah dia mengambil semua tabungannya.dan kemudian membereskan semua pakaiannya. Dia tahu istrinya sedang tidak ada. Dia tidak peduli lagi. Dia hanya memutuskan untuk keluar dari rumah itu. Keluar dari kehidupan itu.

Seminggu kemudian dia sudah berada disebuah pesawat. Dia sudah menjual mobilnya untuk dibelikan tiket dan uang untuk tinggal disana. Dia sangat tegang sekaligus senang. Kini hatinya lepas dari segala kemunafikan dan kebohongan dalam hidupnya dan hanya mengikuti keinginan hatinya.

Dia sudah memesan tempat tinggal sebelum berangkat menuju kesana melalui agensi. Sebuah kamar kecil di sebuah rumah milik seorang bapak tua yang tinggal disana. Dan sungguh beruntunglah dia karena rumah itu langsung menghadap stepa.

setiap pagi,ia senang berbaring di tengah padang stepa yang luas sambil memandangi langit biru yang luas.

untuk menghidupinya sehari hari,siang harinya dia bekerja sebagai pengajar bahasa indonesia dan inggris kepada anak anak sekitar rumahnya dengan murid yang hanya berjumlah tidak lebih dari 6 orang. Beruntunglah bapak tua itu memperbolehkan rumahnya sebagai tempat ia mengajar.

Sedangkan sore hari dia sering pergi menuju laut. Menikmati hembusan angin dan desiran ombak sambil memandang

Saat malam tiba,dia senang duduk disebuah ruangan kecil berbincang bersama bapak tua maupun sambil membaca buku buku yang ia ingin baca sedari dahulu sambil menghisap cerutu yang dibelinya disana.

Dia jatuh cinta pada andalusia. Dia tidak pernah lagi ingin melihat negaranya. Dia tidak peduli apapun yang terjadi disana. Dia hanya ingin menghabiskan kehidupannya disana dan mati tersenyum senang terkena radang paru paru karena kebiasaan merokoknya dipadang stepa.

Rokok itu terpelanting 10 meter bersama tubuhnya. Dia tidak melihat truk barang itu menyalip dari berlawanan arah saat dia menyalakan rokoknya.

Untuk satu detik dia melihat tulisan pada kotak yang terpelanting keluar dari belakang truk.

FED EX | glass from andaluce

Untuk satu detik dia ingat apa itu kesenangan.

Sayang,dia tidak punya detik berikutnya.

No comments: