Wednesday, September 8, 2010

surat keluhan #1

sebelum saya memulai,surat keluhan ini saya tujukan untuk diri saya sendiri.
ini adalah untuk pertama kalinya setelah begitu lama saya menutup diri,mungkin ini pertama kalinya saya ingin bercerita sepenuhnya tentang apa yang saya hadapi.

alasannya hanya satu,saya ingin mengetahui apakah dengan menulis seperti ini,indra perasa saya bisa merasakan sesuatu,karena yang saya tahu,saya sudah sulit untuk mengatakan apa itu bahagia,dan kesedihan.

secara psikologis,saya merasa saya seperti tidak hidup di saat ini. pikiran saya mudah terbawa entah dimana dan tiba tiba saya sudah melalui satu hari,satu minggu,satu bulan,satu tahun.
saya susah terlelap,tapi setelah terlelap,dunia tidur sering membawa saya ke tempat dan keadaan yang belum pernah saya alami.sejujurnya,saya mungkin lebih sering menghabiskan petualangan saya di dunia imajiner saya dibanding di dunia nyata.

ketika saya tersadar dan kembali ke alam realita,terkadang saya kaget,bagaimana saya sudah sampai disini,saya belum melakukan apa apa,dan ini bagaikan kekosongan dan ujung yang tanpa tanda lurus maupun kembali.

saya lebih sering menarik diri dari dunia sosial,baik secara realita maupun maya.saya jarang menyapa dan berbicara.meskipun begitu ada tempat dan orang orang yang saya anggap sebagai zona nyaman bagi saya dan saya mencoba untuk tidak mengusik posisi tersebut.mungkin ini satu satunya penopang saya untuk tetap atau setidaknya sedikit bergerak untuk sesuatu yang saya sebut sebagai "kemajuan". satu hal yang saya tahu,semua dimulai ketika saya berpisah dengan seorang yang begitu saya sayangi.karena justru dari situ,saya tidak ingat apa apa. mungkin saya begitu trauma dan jatuh kemudian saya mencoba membangun diri saya sendiri dan mencoba membentengi diri saya setebal tebalnya. dan tempat tempat yang saya sebut zona nyaman itulah adalah tempat saya bernaung pada saat saya jatuh.tapi ini hanya sebuah probabilitas. mungkin saja saya hanya shock dan trauma.

tapi mungkin saya terlalu sukses dalam mengaplikasikan pelarian dan menjauh dari segala yang memungkinkan saya jatuh. saya merasakan kejenuhan dan stagnasi yang begitu dalam. hampir dalam dua tahun ini saya hanya merasakan seperti zona kosong. padahal sebetulnya , saya sudah melakukan beberapa hal dan mendapatkan beberapa hal. tapi entah kenapa tidak berarti apa apa.

saya ingat dahulu sebelum saya ditinggalkan,saya sering disebut sebagai masokis perasaan. saya bukan masokis karena saya sama sekali berlawanan dengan konsep menyakiti diri sendiri. tapi memang saya mencari rasa sakit dari orang lain dan sebetulnya,saya merasakan hari hari itu adalah hari hari hidup bagi saya. ketika perasaan saya disakiti,saya merasakan bahwa hati saya masih ada disana dan masih terasa sakit.

mungkin dalam pikiran anda,anda akan menjawab saya harus membuka hati dan mencoba sesuatu yang baru.tapi percayalah,saya sudah membuka hati saya dan saya juga mencoba untuk memulai sesuatu yang baru,tapi hati saya tidak ada disana dan saya tidak mau berbohong untuk pura pura tertarik.

dan sekarang saya bertanya,sebetulnya apa yang saya inginkan. entahlah,saya hanya menginginkan saya bisa merasakan hidup lagi,saya butuh tujuan,bukan secara literal,tapi secara emosional yang dalam konteks ini bukan hanya sebatas dalam bentuk perasaan mencintai,tapi juga minat untuk meraih sesuatu.,tapi tidak untuk menjadikan saya kembali masokis,baik jasmani maupun rohani,karena walau bagaimanapun ketika kita kehilangan segalanya,satu satunya tempat untuk kembali adalah diri kita sendiri.

yang saya tahu waktu saya tidak banyak lagi untuk keluar dari situasi ini atau saya akan terjebak kosong selamanya.jadi saya minta tolong kepada diri saya sendiri tolong taruh dan tahan diri saya di dalam realita lebih lama dan lebih kuat lagi.

(tulisan ini dibuat tidak untuk menjustifikasi,tapi sebagai refleksi penulis yang kini menyadari,sedikit kurang,masih hidup karena masih menulis tulisan penuh keluhan dan perasaan semu ditengah realita yang sebetulnya masih bisa dikategorikan bahagia berkecukupan )

No comments: