Wednesday, September 15, 2010

dingin

karla terbangun dari tidurnya. rasanya segar sekali. dia keluar kamar dan berlari di koridor.
koridor itu terlihat terang dan sepi. tercium wangi khas yang sudah biasa karla cium selama satu tahun ini.

di sudut,karla mengambil segelas kopi instan,menegaknya,rasanya segar sekali.kemudian karla kembali berjalan jalan,melihat kamar kamar dimana orang orang sedang terlelap didalamnya.

karla tidak ingin ada yang tahu bahwa dia keluar kamarnya pada pukul dua dini hari,karena itu dia berjalan perlahan lahan.di ujung koridor terdapat ruangan penuh buku buku catatan,komputer,dan neon terang yang menyala diatasnya.sepertinya seseorang sedang menerima telepon. karla tidak mau mengganggu,maka karla berjalan ke arah tangga menuju atap.

sesampainya diatap,karla disambut dengan udara dingin,untuklah dia memakai sweater,udara itu begitu menusuk sekaligus menyegarkan.di langit yang gelap,karla melihat bintang bintang bertaburan indah,kemudian karla terduduk disana sambil memandangi langit.

beberapa menit kemudian,mata karla sudah mulai menutup lagi,karla melihat bintang jatuh,jaraknya begitu jauh,tapi rasanya tubuh karla terbawa olehnya.

di kamar karla,vindra terbangun,melihat karla tidak ada di tempat tidur,dia panik. dia keluar kamar,berlari ke koridor dan kemudian menendang segelas cangkir kopi setengah kosong,karena bunyi cangkir tersebut orang orang di kamar kamar lain sepertinya terbangun,beberapa terdengar mengeluh kesakitan. vindra berlari mendekati ruangan berneon besar bertuliskan "emergency" dan kemudian mengatakan pada orang yang tadi menjaga telepon bahwa karla sudah tidak ada di tempat tidurnya. kemudian vindra melihat bahwa pintu di tangga darurat terbuka.

vindra berlari.sesampainya diatas,dia disambut tidak hanya oleh angin dingin,tapi senyum pucat kaku karla dan tubuhnya yang sudah dingin.

No comments: